Pages

Banner 468 x 60px

Selasa, 24 Oktober 2017

Saya Indonesia, Saya Pancasila

0 komentar

Akhir-akhir Pancasila ramai dibicarakan. Dunia maya disemarakkan dengan gaung slogan 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'. Di panggung politik, Presiden Joko Widodo resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Perppu Ormas). Dalam Pasal 59 ayat (4) huruf a Perppu Ormas ini dikatakan bahwaOrmas dilarang menganut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila.  Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) juga tak ketinggalan dengan memunculkan slogan Amalkan Pancasila: Makin Adil Makin Beradab.
Mengapa Pancasila semakin dibicarakan saat ini? Apa yang terjadi dengan negeri sehingga berbagai kalangan membahasnya dan bahkan pemerintah sampai mengeluarkan Perppu?
Pancasila pemersatu bangsa
Kalau kita menelusuri perjalanan sejarah bangsa Indonesia, tak dapat dipungkiri betapa luar biasanya para pendiri negara ini. Di tengah situasi yang tidak kondusif akibat penjajahan, mereka mampu merumuskan dasar negara yang mengakomodasi seluruh kemajemukan Indonesia. Para pendiri negara yang memikirkan dasar negara dan konstitusi tidak menonjolkan egoisme pribadi dan golongan masing-masing melainkan memikirkan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Indonesia adalah negara yang majemuk. Bangsa Indonesia merupakan kesatuan dari lebih seribu suku atau etnik yang tersebar lebih dari 17.000 pulau. Dalam hal ini menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang plural dan multietnik. Pluralitas bangsa Indonesia juga tampak dalam aneka agama, warna kulit, golongan, bahasa, dan lain sebagainya. Kemajemukan masyarakat Indonesia merupakan sebuah keistimewaan dan merupakan hasil dari peradaban bangsa yang sudah berjalan sejak lama. Keanekaragaman bangsa ini adalah suatu aset berharga yang perlu dipertahankan. Karena itulah ketika merumuskan dasar negara, Ir. Soekarno mengajukan rumusan Pancasila yang akhirnya diterima dengan jiwa besar oleh para pendiri negara ini. Kelima sila dalam Pancasila dipandang mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang beranekaragam penduduknya.
Ancaman terhadap Pancasila pada zaman sekarang
Munculnya tagline “saya Pancasila, saya Indonesia, terbitnya Perppu no. 2 tahun 2017, maupun slogan “Amalkan Pancasila tentu saja memiliki latar belakang.  Pancasila ramai dibicarakan lagi karena ada ancaman terhadap ideologi ini. Ancaman terhadap ideologi Pancasila amat nyata,  sebab ada kelompok-kelompok radikal yang ingin membatalkan apa yang sudah disepakati oleh pendiri bangsa. Kelompok-kelompok itu ingin mengganti Pancasila dengan ideologi mereka sendiri tanpa memperhatikan keanekaragaman bangsa Indonesia. Mereka ingin mendirikan negara berdasarkan agama tertentu. Jika ini terjadi maka Negara Kesatuan Republik Indonesia akan terpecah-belah ke dalam golongan masing-masing.
Terlepas dari pro kontra tentang tagline “saya Indonsia, saya Pancasila” dari segi aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kesadaran masyarakat akan pentingnya Pancasila perlu dibangun kembali. Generasi muda perlu diingatkan kembali tentang Pancasila. Melalui Pancasila, moral sosial, toleransi, dan kemanusiaan, bahkan juga demokrasi bangsa ini dibentuk. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus sadar akan pentingnya menanam dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sehingga pada akhirnya, masyarakat dan bangsa Indonesia dapat menjaga keharmonisan dan kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, serta penuh spirit Pancasila untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera, adil dan makmur di masa mendatang.
Para Founding Fathers sudah memberi landasan kuat agar bangsa ini kokoh berdiri sampai akhir zaman. Pancasila merupakan kekuatan fundamental agar negara kesatuan ini tetap utuh dan tidak bisa digoyahkan. Kalau tidak ada landasan kuat, NKRI sangat mudah dipecah-belah karena memang banyak perbedaan yang harus disatukan. SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. AMALKAN PANCASILA.












Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Kampus Santa Maria dalam rangka memperingati bulan bahasa. Tulisan ini adalah refleksi keprihatinan saya atas situasi bangsa Indonesia saat ini






Comments
0 Comments
Facebook Comments by Media Blogger
Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2ch5dbhrZ Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

0 komentar:

Posting Komentar